(ANTARA News) - Kelompok-kelompok penyayang binatang menentang suatu festival tahunan di Peru yang menyajikan ratusan kucing goreng untuk warga setempat.

Sebagaimana diberitakan The Sun belum lama ini, festival di kota Canete tersebut berlangsung selama dua hari dengan sajian kucing. Nama resmi acara itu adalah "Festival Gastronomi Kucing" dan punya sebutan "pembantaian 'moggies' (kucing).

Para warga yakin bahwa burger kucing, serta kaki dan ekor gorengnya, bisa menyembuhkan penyakit broncitis. Mereka juga percaya daging kucing dapat meningkatkan nafsu seks.

Kucing-kucing santapan tersebut dikembangbiakkan khusus untuk festival yang berlangsung akhir September, bersamaan dengan Hari Santa Ifigenia.

Kegiatan tahunan tersebut membuat marah kelompok-kelompok penyayang binatang.

Juru bicara People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menyatakan : "kalau warga Peru makan kucing yang malang hanya karena dikira dagingnya bisa menyembuhkan broncitis, itu adalah hal yang paling aneh."

PETA menanggap makan kucing adalah aneh, sama seperti beberapa orang di Asia yang makan monyet karena mengira dagingnya bisa menyembuhkan impotensi.

Kelompok PETA menyatakan, mereka tidak ingin ada daftar tambahan bagi binatang malang yang disiksa dan dipotong untuk sajian, karena di daftar mereka sudah ada santapan dari daging anjing di Taiwan dan daging kuda di Texas. Mereka juga menyesalkan sapi dan ayam yang dipotong untuk jadi makana di Eropa.(*)

,