I think that yesterday's articles seem too serious to me So now let's post my favorite cat breeds's profile instead
I opened the animal planet site & play the cat breed selector that halp me to name the breeds I'm looking for. And as expected, hohoho, Norwegian Forest Cat is one of the top lists of my ideal fellow feline
History The Norwegian Forest Cat, called the skogkatt (forest cat) in Norway, is a natural breed and despite its feral appearance is not a descendant or a hybrid of any wild cat species. Forest Cats probably arrived in Norway from Europe, descendants of domestic cats introduced to northern Europe by the Romans. It is supposed that the Norwegian Forest Cat has existed for a long time, since several mentions of large, longhaired cats exist in Norse mythology. Estimates of when these cat tales were written vary greatly. Most Norse myths were passed down by oral tradition and were finally recorded in what was called the Edda poems, written sometime between 800 A.D. and 1200 A.D. These myths suggest that domestic cats have been in Norway for hundreds, possibly thousands, of years. Whether the cats portrayed in the myths are Forest Cats is subject to debate. Norwegian Forest Cat, atau disebut juga skogkatt (kucing hutan) di Norwegia, adalah ras kucing asli dan bukan keturunan campuran kucing liar seperti kelihatannya. Skogkatt diperkirakan datang dari Eropa ke Norwegia, nenek moyang kucing tersebut diperkenalkan ke daerah Eropa utara oleh bangsa Romawi. Dipercaya bahwa Norwegian Forest Cat sudah ada sejak lama karena di dalam mitologi Nordik beberapa kali tertera jenis kucing yang memberikan ciri-ciri seperti NFC: besar dan berbulu panjang. Dongeng tentang kucing ini sangat bervariasi. Kebanyakan mitos Nordik ini diceritakan turun menurun dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi dan kemudian akhirnya tertulis pada puisi Edda. Puisi tersebut ditulis sekitar tahun 800-1200 Masehi. Dongeng ini menyatakan bahwa Norwegia sudah memelihara kucing ini selama ratusan, bahkan mungkin ribuan, tahun. Hingga saat ini masih diperdebatkan apakah kucing tersebut adalah NFC atau bukan. When cats arrived in the northern countries, most likely with human settlers, traders, or crusaders, the breed?s progenitors were probably shorthaired, since the cats transported by the Romans came from Egypt (generally) and were shorthaired varieties. The cats survived and in time adapted to the severe climate. Northern Norway, where the sun never sets from May 12 to August 1, and where the winter nights are correspondingly long and dark, proved a harsh test for these cats. Over the centuries of prowling the Norwegian forests, they developed long, dense, water-resistant coats, hardy constitutions, quick wits, and well-honed survival instincts. Ketika kucing tiba di negara-negara di daerah utara bersama dengan manusia pembawanya; pendatang, pedagang, pemuka agama; nenek moyang dari ras kucing-kucing itu kemungkinan besar adalah jenis kucing berbulu pendek. Perkiraan ini terjadi karena kucing-kucing yang terbawa oleh bangsa Romawi ke (biasanya) Mesir adalah jenis kucing berbulu pendek. Kucing-kucing tersebut bisa bertahan dalam keadaan iklim yang tak bersahabat di sana. Norwegia Utara, dimana malam tak terjadi mulai dari 12 Mei hingga 1 Agustus, dan malam pada musim dingin sangat panjang dan gelap, merupakan saksi ketangguhan kucing-kucing ini. Setelah lebih dari ratusan tahun bertahan di hutan Norwegia, kucing ini tumbuh dengan tubuh panjang, besar, berbulu kedap air, kokoh, cerdik, dan naluri bertahan hidup yang terasah dengan baik. The first efforts to have the Forest Cat recognized as a distinct breed began in the 1930s. The first Norwegian cat club was founded in 1934, and in 1938 the first Forest Cat was exhibited at a show in Oslo, Norway. World War II, however, put a damper on all cat breeding and showing, and after the war the breed came close to extinction. Interbreeding with Norway?s shorthaired domestic cat (called the hauskatt) threatened the Forest Cat?s existence as a pure breed. It wasn?t until the 1970s that the cat fanciers of Norway started a serious breeding program to preserve the Norwegian Forest Cat. Skogkatt pertama kali didaftarkan sebagai ras murni pada tahun 1930. Klub NFC pertama kali didirikan pada 1934, dan pada 1938 diadakan pameran NFC di Oslo, Norwegia. Pada PD II, semua pengembangbiakan, pameran kucing terhambat atau ditiadakan, dan setelah perang banyak ras kucing mengalami ancaman kepunahan. Pengembangbiakan silang dengan kucing rumah berbulu pendek di Norwegia menyebabkan NFC terancam keaslian rasnya. Hingga pada 1970, para pecinta kucing di Norwegia memulai program pengembangbiakan NFC secara serius untuk mempertahankan keberadaannya. Wegies (as Forest Cats are affectionately known) arrived in the United States in 1980. The same year, a small group of American fanciers founded the Norwegian Forest Cat Fanciers? Association and began working to get the Forest Cat recognized by North American cat registries. TICA, the first to recognize the breed, accepted the Wegie for Championship competition in 1984. The breed attained CFA Championship status in 1993 and won over the last association, ACA, in 1995. Wegies (panggilan lain dari NFC) tiba di Amerika Serikat pada 1980. Pada tahun yang sama, pecinta kucing Amerika mendirikan yayasan pecinta NFC dan memulai usahanya agar NFC menerima pengakuan pada pendaftaran ras kucing di Amerika Utara. TICA, yayasan yang pertama kali mengakui ras Weggie, mengikutsertakan mereka pada kompetisi Championship pada 1984. NFC menerima Status CFA Championship pada tahun 1993 dan menjuarai asosiasi terakhirnya, ACA, pada 1995. Personality Natural athletes, Norwegian Forest Cats love to investigate counters, bookcases, and the loftiest peaks of their cat trees. Wegies are active and playful and retain their fun-loving spirit well into adulthood, but don?t be fooled by the breed?s impressive muscles and all-weather exterior. They are sweet, friendly, and family-oriented, and they love their human companions. Despite the wild years in the forests of Norway?or perhaps because of it?they would much rather cuddle than prowl. Dengan sifat alaminya yang atletik, NFC suka menaiki meja, rak buku dan mungkin bahkan tempat tertinggi rumah pohon. Wegies sangat aktif dan suka bermain dan akan mengurangi keaktifan mereka ketika beranjak dewasa, namun jangan tertipu dengan penampilannya yang gagah dan perkasa ini. Mereka sebenarnya sangat manis, ramah, & suka berkumpul dengan keluarga, mereka sangat suka ditemani pemiliknya. Walaupun mereka telah hidup bertahun-tahun di alam Norwegia yang liar dan keras -atau mungkin justru karena itu- mereka lebih suka bermanja-manja daripada berpetualang sendiri. Because of those harsh survival years (perhaps), nothing fazes them much, either. They take new people and new situations in stride; as cats go, Forest Cats are the strong, silent types. They are conversely great purrers, particularly when perched beside their favorite humans. Out-going and gregarious, they tend not to bond with one person, but rather love everyone unconditionally and enthusiastically. Mungkin karena kehidupan keras selama bertahun-tahun itulah yang membuat NFC tidak terlalu melihat hal-hal di sekitarnya menarik atau membingungkan. Mereka menerima kedatangan manusia dan keadaan baru dengan tenang; Skogkatt adalah kucing tangguh dan pendiam. Mereka lebih suka mendengkur daripada mengeong, terutama bila sedang berada di dekat pemiliknya. NFC ramah dan suka berteman, mereka tidak terikat pada satu orang saja, namun menyukai berbagai macam orang dan secara antusias menyukai manusia. Conformation The Norwegian Forest Cat?s distinguishing double coat varies in length according to the time of year. The cat goes through a spring ?molting,? when the winter coat is shed, and a fall shedding, when the summer coat departs. At these times of year, thorough combing is necessary unless you want seasonal layers of cat hair on everything. The rest of the year the Forest Cat requires minimal grooming since it tends to hang onto its coat, perhaps remembering those harsh winters. Bulu dua lapis NFC berubah seiring waktu. Ketika musim dingin, bulu mereka akan menjadi panjang dan lebat, dan ketika musim panas datang bulu-bulu tersebut akan rontok. Pada musim rontok tersebut, si pemilik harus memberikan perawatan penyisiran ekstra, jika tidak bulu-bulu tersebut akan menempel kemana-mana. Pada hari-hari biasa NFC hanya membutuhkan sedikit grooming karena sejatinya bulu-bulu itu kokoh menempel di kulit, sebagaimana pada musim dingin.
|
I just want to keep these two on the same page whatsoever
History Maine Coons, like American Shorthairs, are considered native to America because they?ve been on this continent since the colonial days, and perhaps longer. How they got here in the first place and where their progenitors came from, however, is anyone?s guess, since none of the local colonists happened by with their camcorders to record the event. Maine Coon, sebagaimana American Shorthair, dianggap asli dari amerika karena telah berada di benua tersebut sejak jaman penjajahan, atau mungkin lebih lama lagi. Bagaimana asal-usulnya mereka bisa sampai di sana dan dari mana nenek moyang mereka berasal hanya bisa direka-reka karena tidak ada satupun pendatang di Amerika yang mencatatnya. Many imaginative stories exist about the origin of the breed (some more believable than others), but hard proof is as elusive as a cat at bathtime. One story alleges that the breed is a raccoon/domestic cat hybrid, thus the name Maine Coon. Even though both raccoons and Maine Coons have lush, long tails and the tendency to dunk their food into their drinking water, such a union is biologically impossible. Banyak dongeng berkaitan tentang asal-usul ras kucing ini, tapi cukup sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Ada yang mengatakan bahwa ras ini turunan dari persilangan rakun dan kucing setempat, maka diberilah nama Maine Coon. Walaupun rakun dan Maine Coon sama-sama memiliki ekor panjang dan lebat dan suka mencelupkan makanan mereka ke dalam air, persilangan kucing dan rakun pada dasarnya tidak mungkin. Another anecdote, unlikely but at least possible, holds that the Maine Coon was produced by bobcat/domestic cat trysts, which would explain the ear and toe tufts and the impressive size of the breed. Cerita yang lain sama anehnya, namun masih mungkin terjadi, bahwa Maine Coon merupakan hasil persilangan bobcat dan kucing setempat, yang bisa memberikan alasan asal-usul telinga dan besar ukurannya yang khas. A more imaginative story claims that Maine Coons are descendants of longhaired cats belonging to Marie Antoinette. The Queen?s cats and other belongings were smuggled to America by a captain named Clough, who was preparing to rescue the Queen from her rendezvous with the guillotine. Unfortunately, the Queen lost her head and the cats ended up staying with Clough in Maine. Cerita imajinatif yang lain menyatakan bahwa Maine Coon merupakan turunan dari kucing berbulu panjang yang merupakan milik Marrie Antoinette. Kucing tersebut dan benda-benda milik Ratu lainnya terbawa ke Amerika oleh seorang Kapten kapal bernama Clough, yang sedang dalam upaya untuk menyelamatkan sang ratu dari hukuman matinya. Sayangnya, sang ratu mati dan si kucing pun akhirnya tinggal bersama Clough di Maine. Last, but not least, is the tale of a sea captain named Coon who in the 1700s brought longhaired cats with him on his excursions to America?s northeastern coast. Terakhir, ada cerita bahwa Kapten angkatan laut bernama Coon pada era 1700 membawa kucing berbulu panjang dalam perjalanannya ke pantai timur laut Amerika. This last story has at least a ring of truth. Seafarers who used cats to control rodent populations on their sailing ships probably brought some longhaired buccaneers with them to the New World. Some of the cats went ashore when they reached the northeastern coast and established themselves on the farms and in the barns of the early settlers. Given Maine?s severe climate, those initial years must have been tough on cat and human alike. Only the breed?s strongest and most adaptable survived. Through natural selection, the Maine Coon developed into a large, rugged cat with a dense, water-resistant coat and a hardy constitution. Cerita terakhir memiliki kemungkinan kebenarannya. Pelaut yang dulu menggunakan kucing untuk mengatasi tikus di kapalnya mungkin membawa kucing ini sampai ke Amerika. Beberapa mungkin menelusuri jalan hingga sampai di pantai timur Amerika dan bergabung dengan imigran saat itu. Pada tahun-tahun awal mungkin merupakan masa-masa berat bagi si kucing dan juga para imgran karena cuaca Maine yang tidak bersahabat. Hanya kucing yang terkuat dan mampu beradaptasi yang selamat. Karena seleksi alam inilah, Maine Coon tumbuh menjadi kucing yang besar dengan bulu yang lebat dan kedap air dan tegap. Regardless of where the breed came from, the Maine Coon was one of the first breeds to be recognized by the late nineteenth-century cat fancy, and became an early favorite. Mr. F. R. Pierce, who owned Maine Coons as early as 1861, noted in The Book of the Cat that a tabby Maine Coon named Leo was awarded Best Cat in the New York City cat show of 1895 and was a consistent winner in Boston in 1897, 1898, and 1899. Terlepas dari asal-usulnya, Maine Coon adalah salah satu ras kucing pertama yang diakui para pecinta kucing pada akhir masa 19-an, dan merupakan kucing kesayangan Mr. F. R. Pierce, yang sudah memilikinya pada 1861 , sebagaimana tercatat pada The Book of The Cat bahwa kucing tabby Maine Coon bernama Leo dianugrahi gelar Kucing Terbaik di New York City Cat Show pada 1895 dan menjadi juara tetap di Boston pada 1897, 1898, dan 1899. However, in the early 1900s, as new and more exotic breeds were imported into the country, the cat fanciers of the era abandoned Maine Coons for Persians, Angoras, and other imports. By 1950 the breed had all but vanished. Namun, pada awal masa 1900, ketika ras baru dan lebih eksotik dikirim ke Amerika, para pecinta kucing beralih dari Maine Coon ke Persia, Anggora, dan jenis kucing impor lain. Pada 1950 Maine Coon menghilang dari peredaran. Fortunately, a small group of breeders kept this undercat from going under. Breeders held Maine Coon-only cat shows and in 1968 breeders founded the Maine Coon Breeders and Fanciers Association. The associations that had snubbed the Maine Coon accepted them for Championship competition again and today the Maine Coon has regained its former popularity. Untungnya, beberapa pengembangbiak mempertahankan ras ini dari kepunahan. Para pengembangbiak ini mengadakan pertunjukan kucing khusus untuk Maine Coon dan pada 1968 mereka mendirikan Yayasan Pengembang Biak dan Pencinta Maine Coon. Yayasan inilah yang kemudian membuat Maine Coon diterima di kompetisi Championship lagi dan saat ini Maine Coon kembali populer. Personality No breed has a monopoly on love and affection, but there?s got to be some good reason that the Maine Coon has clawed its way up from near extinction to the prized place of America?s second most popular breed (according to the CFA?s registration totals). Maine Coon fanciers say that the popularity is due to the breed?s large size, intelligence, luxuriant coat, hardy disposition, and devotion to their human family. Tidak ada ras kucing yang mendominasi kecintaan dan perhatian pecinta kucing, namun pasti ada alasan bagus yang membuat Maine Coon dari posisinya yang hampir punah menjadi jenis kucing populer kedua di Amerika menurut hasi pencatatan CFA. Pecinta kucing Maine Coon menyatakan bahwa popularitas kucing ini didapat dari ukurannya yang besar, kepandaiannya, bulu yang terkesan mewah, tubuh yang kokoh, dan kesetiaan mereka kepada keluarga. While Maine Coons are devoted, playful, and loving to their chosen humans, they can be reserved around people with whom they?re not familiar. Given time, however, even the most cautious adapt. As befits a former seafarer, Maine Coons are fascinated by water, perhaps because their thick coats are water-repellent and won?t become annoyingly soaked as easily as a thinner coat would. Maine Coon adalah kucing yang setia, suka bermain, dan sayang kepada pemiliknya, namun mereka biasanya akan menutup diri terhadap orang yang tidak mereka kenal. Namun mereka bisa beradaptasi dengan baik. Maine Coon sangat suka air, mungkin karena mereka memiliki bulu yang tebal dan kedap air dan tidak akan mudah basah. Conformation One of the largest domestic breeds, male Maine Coons weigh in at 12 to 18 pounds, while the females fall into a ?petite? 10 to 14 pound range. Slow to mature, the Maine Coon takes three to four years to fully develop. Although brown tabby is the most common color and pattern, Maine Coons come in a wide variety of colors. Salah satu kucing ras peliharaan terbesar, Maine Coon jantan bisa mencapai berat 6 hingga 9kg, sementara betinanya mencapai 5 hingga 7kg. Maine Coon mencapai puncak kedewasaannya pada umur tiga atau empat tahun. Biasanya berwarna dan bercorak tabby coklat, namun Maine Coon bisa memiliki banyak warna dan corak bulu. The heavy all-weather coat, shorter on the shoulders and longer on the stomach and britches, makes the cat appear larger than it really is. The texture is smooth and silky rather than cottony, so the coat doesn?t mat as easily as the coats of some longhaired breeds. Breeders usually recommend a twice-weekly combing with a good steel comb. Kucing ini terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya karena bulunya yang sangat tebal, bulu pendek pada daerh bahu dan memanjang pada daerah perut dan kaki. Tekstur bulunya lembut dan halus sehingga tidak mudah kusut atau rusak seperti jenis bulu panjang lainnya. Para pembiak menyarankan untuk melakukan penyisiran sebanyak 2 kali seminggu dengan sisir baja yang bagus.
|
So...basically, NFC should have thicker mane. Another question appears in my head,won't their fur in the winter is shed, and when the summer departs just the same?? Then won't they be just look alike O_O???
They indeed look ALOT alike, what I'm questioning btw
I love both, I want both
Tidak ada komentar:
Posting Komentar